Seragam Baju Koko Untuk Lebaran

Wuah … Waktu terus bergulir, rasanya begitu cepat. Baru tahun kemudian menikah, sekarang kami telah berputra. Rasanya gres kemarin lebaran, eh beberapa bulan kemudian sudah Ramadhan dan inshaAllah bertemu lebaran lagi. Masih teringat terang lebaran tahun lalu, dikala itu saya hamil muda. Rasanya bahagia sekali, terlebih alasannya ialah berhasil puasa sebulan penuh. Walau berbadan dua, puasa tetap lancar. Alhamdulillah …

Nah dikala lebaran, saya sekeluarga menggunakan seragam baju lebaran. Saya, suami, Mama, Abi, adik dan juga Shasa (putri adik). Kami menggunakan baju perpaduan kain katun biru dan songket ungu, sungguh perpaduan yang manis. Rencana awalnya, hanya saya, Shasa dan Mama (para wanita) yang menggunakan seragam tersebut. Para laki-laki menggunakan baju koko. Namun dikala cari di toko baju, ternyata susah mencari paduan warna baju koko yang pas. Akhirnya diputuskan para laki-laki menggunakan atasan berbahan songket.
Toko baju memang banyak. Tapi alasannya ialah yang menentukan ini ialah tipe perempuan yang terlalu perfeksionis (baca: Mama) kesannya membeli baju koko tak semudah bayangan. Baju koko yang dimaui Mama, selain yang berbahan halus, tidak simpel berlipat dan menyerap keringat, juga berwarna ungu. Ungunya yang cerah, tapi tak terlalu terang. Apalagi tahun kemarin warna ungu menjadi favorit.
Baju koko memang manis digunakan para pria. Selain diidentikkan dengan muslim, baju koko kerap menciptakan pemakainya terlihat beraura positif. Coba saja tengok para laki-laki usai sholat Jumat, kebanyakan memakai baju koko dan terkesan elok dipandang mata. Rapi, bersih, aromanya juga harum minyak wangi.
Bukan hanya cocok digunakan di program keagamaan, baju koko juga cantik untuk program formal. Apalagi sekarang pilihan modelnya tidak itu-itu saja yang terkesan kaku hanya untk bapak-bapak dengan satu warna standart, yaitu putih. Baju koko zaman now warnanya beraneka dengan model trendy. Anak muda banyak yang suka memakainya karena simple tapi kece.

Baju koko moderen, pink tapi manis

Karena itulah untuk lebaran tahun ini saya merekomendasikan seragam baju koko untuk para pria. Untungnya permintaan ini sudah disetujui oleh Mama. Kami tinggal terpisah, sih. Namun dikala kumpul lebaran kami kompak menggunakan baju seragam tentu jadi keren. Kalau seragam para wanita mah gampang, tinggal pilih motif  dan model kemudian dijahit di penjahit langganan. Sekitar 2 ahad biasaya sudah jadi.
Lebih susah cari pilihan baju koko untuk para pria. Apalagi ukurannya masing-masing. Suami saya ukuran bajunya M, Abi ukuran L dan adik XL. Kalau di satu toko hanya jual 1 model dengan 1 ukuran, tidak jadi dibeli. Harus ada 1 model dengan 3 ukuran. Karena itulah harus jauh-jauh hari lebaran untuk membelinya. Kaprikornus stok masih banyak, semua sanggup bagian.

Tips cari baju koko:
1. Ukur tubuh laki-laki yang akan dibelikan baju koko. 
Baju koko biasanya lebih longgar dari kemeja yang dipakai. Biasanya saya lebihkan 1 ukuran di atasnya.
2. Cari warna netral yang sanggup diseragamkan dengan baju pasangan berwarna apapun. 
Biasanya saya lebih pilih warna cerah menyerupai krem, biru muda, ungu muda atau cokelat muda.Jadi bisa match dengan baju saya yang berwarna lebih gelap.
3. Sesuaikan kualitas dengan budget.
Biasanya baju koko yang murah terasa lebih gerah dikala dipakai. Ada juga yang berbahan 100% katun dan lebih menyerap keringat, namun harganya sesuai kantong, tidak telalu mahal tapi juga tidak terlalu murah. Saya biasanya pilih-pilihrange harga sesuai budget dulu, gres kemudian melihat kualitas materi baju koko. Dengan begini tidak terlalu memakan banyak waktu dan meminimalisasi rasa kecewa. Bahan biasa harga normal itu wajar, materi cantik harga murah itu bonus.
Semoga dongeng saya ini sanggup jadi wangsit seragam lebaran keluarga kalian, ya. Saya lanjut pilah-pilih baju koko dulu.
Ciaoooo…

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel