Larbo Kucingku Sayang, Kucingku Malang

Kebetulan di sekolah ada seekor anak kucing yang terlantar dalam keadaan kekurangan gizi yang parah lantaran dari pengamatan kurang lebih seminggu anak kucing tersebut tidak makan.
Entah lantaran karena apa, timbul cita-cita untuk mengambil anak kucing tersebut dengan tujuan untuk dipelihara.
- Penglihatan yang kurang awas (hampir buta) yang dalam bahasa Sambas disebut "Bular."
- Kelakuan sehari-hari tidak menunjukan ibarat anak kucing pada umumnya, beliau sedikit "Bodo"
- Dari dua kekurangan diatas kami namai anak kucing itu dengan sebutan "Larbo" atau Bular dan \"Bodo"
- Memiliki kaki yang kurang normal, terlihat waktu beliau makan kaki depan ga sanggup digunakan untuk memegang makanan
- Jika kakinya terkena air, beliau sering terpeleset dikala bangun apalagi waktu jalan atau lari.
- Kedua kaki belakang jaraknya terlalu berdekatan yang alhasil Larbo sering jatuh ketika belok dikala lari.
Dibawah ini merupakan keadaan "Larbo" sewaktu masih sehat.
















"Larbo" mempunyai kebiasaan minum di daerah basuh pakaian yang tanpa disadari deterjen turut masuk kedalam perut"larbo" Akibatnya sangat fatal. Larbo mengalami keracunan sehingga beliau mengalami sakit yang cukup serius. Pada waktu postingan ini dibuat, Larbo tidak mau makan sehingga badanya sangat kurus dan lemah. Dia hanya terbaring lesu sambil sesekali terlihat beliau sangat kesakitan lantaran dibagian perutnya terjadi pembengkakan yang berdasarkan dokter binatang akhir dari adanya pembengkakan pada potongan usus. Sekarang "larbo" hanya mengandalkan air adonan gula dan garam (oralit) biar terhindar dari dehidrasi. Foto dibawah ini merupakan kondisi "Larbo pada hari Kamis., 20 Desember 2012 yang diambil sesaat sebelum post ini dibentuk



Sebagai kucing kesayangan kami sekeluarga, tentunya kami mengharapkan "Larbo sanggup pulih kembali ibarat biasa, bermain ibarat biasa, dan makan yang banyak ibarat biasa. "Larbo", kami sekeluarga menyayangimu...!!! Sembuhlah "Larbo"...
seminggu sehabis ditangani Dokter Hewan Larbo sembuh. Dia kembali bermain ibarat biasa, makan yang banyak ibarat biasa. Kami sekeluarga merasa senang dan senang melihat kesembuhan Larbo. Pada tanggal 17 April 2013, Larbo melahirkan anak 2 ekor. Sayang dengan keterbatasan yang dimiliki Larbo, beliau tidak tahu harus diapakan sehabis kedua anaknya lahir.
Selaput pada kedua anaknya dibiarkan tanpa perjuangan apapun dari Larbo dan itu mengakibatkan kedua anaknya lemas lantaran tertutup selaput sehingga berakhir kematian bagi keduanya.
Walau masih tertutup selaput, kedua anak larbo terlihat cantik-cantik, si Sulung mempunyai ekor panjang dan si Bungsu mempunyai ekor pendek ibarat Larbo. Mereka hanya membisu seribu bahasa tanpa sempat menikmati indahnya kehidupan dunia .
Melihat kedua anaknya ibarat iu, Larbo tidak menunjukan reaksi apapun, hanya dalam sehari itu beliau sering memanggil kedua anaknya dengan bunyi khas dari seekor kucing yang kehilangan anaknya.
Larbo kucingku sungguh malang nasibmu...!!!
Apalagi yang harus keperbuat biar hidupmu sama ibarat kucing-kucing lain...???
Larbo kembali melahirkan 2 ekoranak dalam keadaan normal warna kuning dan putih (Uping dan Bonang)
Berikut daftar anak Larbo :
Apakah itu mengambarkan Larbo telah cukup menjalani masa hidupnya atau betul-betul sakit...?
Larbo kembali melahirkan 2 ekoranak dalam keadaan normal warna kuning dan putih (Uping dan Bonang)
Berikut daftar anak Larbo :
- Uping (diminta remen, katanya dah mati )
- Bonang (sekolah di pasar Sambas
- Toyot (mati lantaran sakit )
- Someng ( sekolah di pasar Sambas )
- Toyot 2 ( sekolah di pasar Sambas )
- Uping 2 (sekolah di RSUD Sambas )
- Belang ( sekolah di RSUD Sambas )
- Kunduk ( sempat hilang dua bulan tapi kini sudah kembali )
- Koneng (masih dirumah )
- Bo'jang Masih dirumah )
Apakah itu mengambarkan Larbo telah cukup menjalani masa hidupnya atau betul-betul sakit...?
Sumber http://epg-studio.blogspot.com/