Super Gene - Chapter 1137 Bahasa Indonesia

Bab 1137: Ruang Bawah Tanah
Penerjemah: Nyoi-Bo Studio Editor: Nyoi-Bo Studio

Ratu dan Baoer tiba ke tempat pertolongan sebelum keberangkatan. Han Sen tidak memperlihatkan usulan kepada orang-orang Nest Shelter untuk ikut, alasannya ialah mereka sudah menjalani kehidupan yang menyenangkan di tempat mereka sekarang.

Dengan segala sesuatunya dipersiapkan, Han Sen memerintahkan Momen Ratu untuk mulai berlindung ke tempat makhluk itu terlihat.

Sepanjang jalan, mereka berhenti di dua titik yang mempunyai jenis kalajengking darah suci yang berbeda. Han Sen akan membunuh mereka di sepanjang jalan untuk melihat apakah beliau sanggup mendapat jiwa hewan buas yang sanggup beliau kombinasikan dengan permata.

Tempat penampungan hanya sanggup dipindahkan sekali sehari, dan sehabis langkah ketiga, mereka tiba di depan sebuah lembah. Di sana, mereka menemukan banyak kalajengking darah suci.

Han Sen meminta mereka tetap di sana, dan meminta Old Huang untuk pergi dan memburu mereka. Ratu akan menemaninya.

Kalajengking berwarna hijau, dan ukurannya sebanding dengan anjing pemburu. Mereka disebut Scorpions Sinister. Jajaran mereka sebagian besar terdiri dari makhluk primitif, dengan beberapa makhluk mutan di antara mereka. Momen Ratu menganggap raja dari kantong makhluk itu ialah kelas darah suci.

Old Huang membunuh banyak kalajengking primitif dan mutan, alasannya ialah mereka sanggup dimakan. Bahwa banyak kalajengking akan memenuhi persediaan panti penampungan dengan baik.

Sayangnya, mereka tidak sanggup menemukan varian darah suci. Jadi, Han Sen dan Ratu memutuskan untuk melihat-lihat. Dengan melaksanakan itu, mereka memberanikan diri menuju gua yang mereka pikir akan ditinggali raja.

Queen telah bekerja keras semenjak beliau tiba ke Suaka Dewa Ketiga dan bertemu Han Sen. Yang beliau butuhkan kini ialah darah suci dan poin super geno.

Tak perlu dikatakan, jiwa-jiwa hewan yang diberikan Han Sen padanya telah mendorong pertumbuhan yang sangat cepat.

Gua yang mereka jelajahi sangat besar, dan penuh dengan kalajengking. Tetapi segera sehabis itu, mereka memperhatikan sebagian besar dari mereka sudah mati.

Han Sen dan Ratu saling memandang. Old Huang masih bertarung di luar, jadi mereka tidak yakin mengapa ada gundukan jenazah di dalam gua yang belum mereka perhatikan.

Mereka mengusut mayat-mayat kalajengking dan memperhatikan bahwa mereka telah dibunuh oleh senjata. Jika insan tidak ada di luar sana, itu berarti ada roh.

Mereka mengikuti jejak badan yang lebih dalam ke gua. Mereka berkelana menyusuri jalan setapak tenun di bawah tanah sejauh empat kilometer, hingga mereka menemukan cahaya yang bersinar di kejauhan di depan mereka.

Di sana mereka melihat empat orang mengadakan program barbekyu. Mereka memanggang bangkai kalajengking yang seukuran dengan mobil. Han Sen menganggapnya sebagai kalajengking darah-suci yang beliau bunuh.

Tak perlu dikatakan, beliau tidak berharap menemukan insan di sana. Ketika Han Sen mendekati mereka, mereka cepat-cepat mengeluarkan senjata, mendorongnya untuk berkata, "Kita juga manusia. Kami tiba ke sini untuk membunuh kalajengking, tetapi sepertinya Anda mengalahkan kami hingga pukul. Siapa kalian? ”

"Apakah kau Han Sen?" Salah satu dari mereka mengenalinya, yang mendorong mereka semua untuk menyimpan senjata mereka.

"Ya, saya Han Sen. Siapa nama Anda?" Tanya Han Sen.

Sulit untuk mengetahui usia kuartet bakar, tetapi kalau beliau harus menebak, Han Sen akan menyampaikan mereka terlihat berusia sekitar tiga puluh atau empat puluh tahun. Pria yang mengenali Han Sen ialah gunung pria, dan tombak digantungkan di pundaknya.

“Nama saya Liu Yunhui; Saya bekerja untuk Starry Group, ”lelaki itu memperkenalkan dirinya dan yang lain di perusahaannya.

Mereka semua ingin menyimpan senjata mereka, alasannya ialah mereka masing-masing telah mendengar banyak wacana orang yang berjulukan Han Sen. Seorang laki-laki berjulukan Wu Tian berbicara, "Saya pikir Anda cacat, dan bahwa badan Anda terluka parah."

Banyak orang tahu wacana kondisi Han Sen, tetapi untuk ini, Han Sen tersenyum dan berkata, "Saya pulih. Dengan pasangan saya di sini untuk melindungi saya, saya baik-baik saja. Apakah ada tempat berlindung insan di sekitar? "

Wu Tian berkata, “Tidak ada. Kita hidup di tempat pertolongan roh, pemiliknya secara mengejutkan adil. Dia mengizinkan kita untuk kembali ke Aliansi kapan pun kita mau. ”

Han Sen mengajukan beberapa pertanyaan lagi kepada mereka, dan beliau mengetahui bahwa gua yang mereka miliki bahwasanya mengarah ke tempat pertolongan roh yang mereka bicarakan. Di sana, mereka telah bertemu raja kalajengking dan membunuhnya.

Mereka menyampaikan kepada Han Sen bahwa ia berada di tebing alam bawah tanah, dan itu sangat besar; tempat tinggal mereka hanya sebagian kecil saja. Ranah sanggup menjadi tempat bermusuhan, alasannya ialah merupakan rumah bagi banyak satwa liar.

Makhluk super populer di kawasan itu ialah raja tikus batu. Itu memimpin kantong tikus dari aneka macam tingkatan, dan jumlahnya mencapai jutaan.

Secara individual, mereka bukan ancaman, tetapi menghasut kemarahan pasukannya akan menimbulkan serangan balik yang menakutkan.

Selain dari raja tikus watu dan pasukannya, ular berskala hijau ialah duduk kasus yang umum.

Dunia bawah tanah di sana mempunyai satu sumber air besar, dengan banyak sungai mengalir masuk dan keluar. Semua makhluk akan berkunjung ke sana, suatu hari nanti atau yang lain.

Semua sungai terhubung ke danau bawah tanah.

Sebagian besar ular hijau mendiami danau itu. Seekor ular hijau tidak akan menyerang seseorang yang menginginkan air, kecuali itu gila.

Mereka berkata bahwa mereka selalu melihat ular di sana setiap kali mereka pergi mengambil air.

Menurut apa yang dikatakan roh itu kepada mereka, ada beberapa makhluk lain yang tinggal di dalam wilayah bawah tanah itu. Dan sementara mereka percaya roh, mereka belum mengkonfirmasi keabsahan klaim dan bertemu dengan makhluk itu sendiri.

Wu Tian juga menyampaikan ada pohon geno raksasa jauh di bawah. Itu mendukung seluruh struktur kerajaan bawah tanah. Roh menyampaikan kepada mereka bahwa itu ialah tumbuhan super geno. Jika itu pernah jatuh tempo, itu akan memperlihatkan harta geno.

Belum usang berselang, pohon itu mengeluarkan aroma yang menyenangkan untuk menarik makhluk di sana. Itu ialah tanda pohon itu segera matang.

Kehadiran semua makhluk yang mulai mengunjungi pohon ialah apa yang mendorong mereka untuk menjelajah sejauh ini dalam perburuan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel