Belajar Mengasuh Si Kecil Dari Blog Parenting
Ada banyak hal di dunia ini yang tidak bisa ditanyakan pada orang lain.
Bahkan bagi sosok ceplas-ceplos menyerupai saya. Pertanyaan itu misalnya: bagaimana cara membersihkan buang air besarnya bayi, bagaimana cara semoga bayi tidak begadang, bagaimana cara semoga bayi tidak biang keringat, bagaimana semoga bayi tidak mogok makan, dan sebagainya. Mungkin pertanyaan remeh, tapi kalaupun ditanyakan jadi aib sendiri. "Gitu ajah kok gak tahu!," takutnya malah komentar ini yang didapat.
Oleh sebab itulah, di zaman yang serba online ini saya percayakan pada 'Mbah Gugel'. Toh ada istilah: kata orang renta itu bisa dipercaya. Hihi. Kebanyakan lalu saya baca-baca blog, menyusuri kata kunci misalnya: pengalaman cegah biang keringat. Kaprikornus bisa eksklusif bertanya pada yang sudah mengalaminya.
Sebagai ibu muda beranak 1 dan jauh dari orang tua, saya harus mandiri. Apa-apa kudu bisa. Padahal ilmunya sedikit. Tapi untunglah masih ada yang bisa dijadikan acuan: pengalaman orang lain yang tertuang di blog.
Saya bersyukur sekali. Blog tema parenting mengajarkan banyak hal wacana cara menjadi orang tua. Terutama menawarkan tips bagaimana perilaku seorang ibu dalam merawat buah hatinya. Semua penuh cinta. Bahkan saya yakin, penulis blog tema parenting pun niscaya menuangkan pengalamannya dengan penuh cinta dan berharap pembaca sanggup mengambil sisi positif dari tulisannya.
Membaca blog parenting menciptakan hati lega. Rasanya ada teman menyebarkan dongeng walau tak bertatap muka. Ada teman senasib sepenanggungan dalam memecahkan persoalan. Diri ini jadi lebih bersemangat, lalu ada kata hati yang bilang, "Kalau beliau bisa melewatinya dengan baik, mengapa saya tidak?"
Sekarang ini saya paling suka membaca hal-hal yang berafiliasi dengan cara mendidik anak lelaki. Itu sebab anak semata wayang kami ialah anak lelaki usia 1 tahun. Berbagai hal menakjubkan dalam pertumbuhan dan perkembangannya saya rasakan. Mulai dari kisah tumbuh giginya yang ternyata alhamdulillah tidak disertai tubuh panas, kemampuan ekspresifnya yang menciptakan ledakan tawa di keluarga, tingkah lucunya ketika berguru berjalan dan masih banyak lagi.
Saat membaca blog parenting, ada hal-hal 'mencemaskan' yang lalu menjadi antisipasi saya selaku ibu. Misalnya saja ada yang mengungkapkan bahwa ketika akan tumbuh gigi, tubuh si kecil panas dan jadi rewel. Karena warta ini, saya jadi bisa mencegah hal ini terjadi. Si kecil jadi sering saya berikan kudapan buah segar, ditambah konsumsi ASI perahnya dan dipijat semoga badannya rileks. Alhamdulillah ketika giginya tumbuh, bahkan sampai kini 4 giginya tampak lucu menghiasi wajah cerianya, kejadian panas tubuhnya tidak terjadi.
Semoga penulis-penulis blog parenting akan terus ada. Semoga para ibu tidak ragu menuangkan pengalaman-pengalamannya dalam mengasuh dan membesarkan sang buah hati. Hal ini benar-benar sangat pembantu para ibu yang haus ilmu menyerupai saya. Dan dengan inipun saya jadi tertarik menciptakan blog bertema serupa. Semoga tercapai dan tidak malas menulisnya di blog gres saya: cerita-ibun.com.
Aamiin.