Cukup Acara Cegah Obesitas
“Apaaaa?” Mata saya terbelalak tak percaya melihat angka timbangan yang bergerak 1 angka lebih besar dari biasanya. “Harus diet lagi... Diet ... Genduuut!” Saya jadi heboh sendiri.
Mama hanya terpingkal-pingkal menyerupai biasanya. “Lebay!”
“Bayangkan, Ma. Anak Mama ini obesitas! Obesitas!!!”
“Obesitas dari Hongkong? Badan begitu kok obesitas? Jangan lebay, plisss ... Kamu kan juga sudah rutin minum infused water, gak mungkin gendut lah.”
Ok, fix! Saya memang berlebihan. Menurut hitungan Indeks Massa Tubuh (IMT), tubuh saya termasuk proporsional. Ini semua berkat acara fisik yang rutin dan cukup saya lakukan. Tidak berlebihan dan tidak terlalu jarang. Yah, namanya juga wanita. Pasti jikalau ada kenaikan berat tubuh sedikit saja, walau hanya beberapa ons, sudah menciptakan jantung dag-dig-dug dan kembali memprogram pengurusan tubuh biar tetap ramping.
Aktivitas yang cukup menciptakan tubuh terhindar dari kelebihan berat tubuh yang berlebihan atau obesitas. Saat ini, tubuh kesehatan dunia atau WHO mendeklarasikan obesitas sebagai epidemik global. Rata-rata perempuan mempunyai lemak tubuh lebih banyak. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat tubuh yaitu sekitar 25 – 30% pada perempuan dan 18 – 23 % pada pria. Mereka yang mempunyai lemak tubuh melebihi angka tersebut dianggap menderita obesitas.
Obesitas terbagi 3 tingkatan, yaitu:
- Obesitas ringan : kelebihan berat tubuh antara 20 – 40 %
- Obesitas sedang : kelebihan berat tubuh antara 41 - 100 %
- Obesitas berat : kelebihan berat tubuh lebih dari 100 %, ditemukan pada 5 % orang-orang yang gemuk1.
Baca juga: 4 Jenis Diabetes dan Penyebabnya
Obesitas terjadi alasannya mengkonsumsi kalori yang lebih banyak dari yang diharapkan tubuh. Apabila pembakaran kalori terjadi dengan baik, hal ini tidak menjadi problem alasannya kalori dibutuhkan sebagai sumber tenaga. Namun sebaliknya, apabila acara fisik tidak banyak dilakukan tetapi mengkonsumsi masakan yang tinggi kalori dan lemak, maka pertambahan berat tubuh alasannya banyaknya penumpukan lemak mengakibatkan bentuk tubuh yang kurang menarik.
Risiko kesehatan yang bekerjasama dengan obesitas akan meningkat sejalan dengan meningkatnya IMT. Yakni:
- Risiko rendah bila IMT kurang dari 27
- Risiko menengah bila IMT antara 27 sampai 30
- Risiko tinggi bila IMT antara 30 sampai 35
- Risiko sangat tinggi bila IMT antara 35 sampai 401.
Perhitungan IMT didapat dari cara sebagai berikut:
Obesitas tidak hanya menjadi momok bagi kaum hawa. Kaum adam yang tidak berhati-hati dalam mengontrol contoh makan dan aktivitasnya bisa juga mengalami kegemukan tubuh yang berlebihan. Pada pria, penumpukan lemak banyak terjadi pada perut. Pria yang menganggap acara itu hanya dengan bekerja menyerupai biasa tanpa mengimbanginya dengan olahraga teratur, akan terancam mempunyai perut buncit. Pun pada perempuan yang hobi nyemil dan anti olahraga, bukan hanya perut yang ditimbuni lemak, tapi juga pada paha, lengan dan penggalan tubuh lainnya.
Baca juga: Sumber Pangan Anti Diabetes
Selain olahraga seperti jogging, senam, lari ataupun menggunakan alat-alat olahraga di gym, acara fisik yang bisa membantu pembakaran kalori dan lemak yaitu dengan cara berjalan, bersepeda, juga membersihkan rumah dengan cara menyapu dan mengepel. Apapun kegiatannya, asalkan bisa menggerakkan otot tubuh penggalan lengan, kaki dan perut serta mengeluarkan keringat dan dilakukan minimum dalam 30 menit sanggup dikatakan sebagai acara fisik.
Terkadang, orang malas beraktivitas fisik alasannya menganggapnya sebagai biang cedera atau penimbul luka dan trauma. Menurut Centers for Disease Control (CDC), manfaat acara fisik bagi kesehatan jauh lebih besar ketimbang risiko terjadinya cedera. Fakta mengatakan bahwa acara fisik sanggup mengurangi risiko terjadinya simpulan hidup tanggapan penyebab utama kematian, menyerupai penyakit jantung, dan sebagian kanker. Semua orang sanggup meraih manfaat kesehatan dari acara fisik, tanpa memperdulikan umur, kelompok etnis, bentuk tubuh atau ukuran tubuh. Orang yang aktif secara fisik selama sekitar 7 jam seminggu berisiko simpulan hidup dini lebih rendah 40 % dibanding mereka yang aktif hanya kurang dari 30 menit seminggu2.
Akan tetapi, banyaknya jumlah acara berintesitas tinggi tidak selalu sanggup menurunkan risiko simpulan hidup dini. Justru bila acara berat terlalu sering dilakukan, maka akan mengakibatkan beban jantung yang berlebihan. Yang benar yaitu dengan melaksanakan acara teratur dan rutin dalam intensitas yang cukup. Kata “cukup” ini dinilai dengan kita merasa nyaman dikala melakukannya, tidak mengakibatkan beban psikologis alasannya menganggapnya ‘meletihkan’. Dengan demikian, acara “cukup” yang kita lakukan kemudian akan rutin kita lakukan. Aktivitas fisik yang menyenangkan akan mengakibatkan anutan yang konkret dan berdampak konkret juga bagi tubuh, yakni tubuh proporsional dan terhindar dari bermacam-macam penyakit.
1 sumber: www.indosiar.com/ragam/kesadaran-bahaya-obesitas_75411.html
2 sumber: www.beverageinstituteindonesia.org/article/health-benefits-of-physical-activity