Cara Gampang Diet Pasca Melahirkan
Gemuk, sebelumnya kata ini tidaknya seram bagi saya. Terlebih semasa gadis, saya tipe yang sulit gemuk. Walau hobi nyemil dan makan lebih dari 3 kali sehari dengan porsi ‘kuli’, berat tubuh mentok di angka 55 Kg. Tidak heran apabila banyak yang iri dengan ‘kelebihan’ saya ini.
Namun hal ini berubah ketika mengandung si buah hati di tahun lalu. Berat saya naik hingga 68 Kg. Ulala… sebuah angka yang cetar! Mungkin lantaran selain rajin minum susu hamil, juga masih minum susu sapi dan kedelai. Namun demi sang janin tersayang dalam kandungan, tidak apalah. Yang penting ia tumbuh sehat tanpa cacat oleh lantaran terpenuhinya zat gizi. Toh nanti sanggup diet sesudah melahirkan.
Nyatanya usai melahirkan di bulan terakhir 2017, berat tubuh saya menjadi 63 Kg. Hanya turun 5 Kg! Tumpukan lemak masih di mana-mana. Ada di paha, betis, lengan, pinggang dan yang terlihat kasatmata nan kolam anakonda: di perut! Harus diet, saya yakin mantapkan diri.
Yang saya pahami, diet yakni mengurangi jumlah atau dosis konsumsi masakan yang masuk ke dalam tubuh. Maka 3 hari pertama usai melahirkan, saya hanya makan 2 kali sehari. Rasanya? Sangat lapar!
Setelah menyusui, perut saya menjerit minta diisi. Namun saya tahan biar tidak menambah berat badan. Saya keukeh makan hanya sarapan dan makan malam, di sela itu banyak minum air putih dan makan buah. Aksi nekad inipun alhasil tertangkap berair oleh Mama yang melihat saya pucat dan lemas. Dimarahi? Tentu!
“Tidak perlu diet! Nanti juga kurus sendiri!” seru Mama sambil menakar nasi ke atas piring untuk makan siang saya. “Kalau diet, bayimu juga sanggup kekurangan gizi! Untukmu sendiri saja kurang!”
Saya terhenyak dikarenakan telah melaksanakan kesalahan fatal. Mengurangi jumlah masakan sarat gizi ke dalam tubuh juga menghipnotis jumlah gizi dalam Air Susu Ibu (ASI). Kasihan si kecil. Syukurlah ASI saya masih lancar, masih belum terganggu produksinya. Saya gres sadar bahwa dihentikan membatasi asupan makan lantaran khawatir akan kenaikan berat badan. Sebab sejatinya pertolongan ASI langsung membantu mengembalikan berat tubuh ke angka semula.
Awalnya saya sangat percaya kata-kata ini. Di hari keempat hingga 2 bulan usai melahirkan, saya benar-benar menikmati hidup. Makan minum sesering mungkin, lantaran semakin sering menyusui maka perut terus merasa lapar. Hingga suatu hari saya harus pergi ke program ‘kondangan’ dan mendapati baju yang terasa sesak. Belum lagi ada komentar, “Wah ternyata sanggup gemuk juga, ya?” yang keluar dari bibir orang terdekat: Mama.
Koreksi diri cuilan kedua pun dimulai. Dulu diet, malah makin lemas. Sudah ASI eksklusif, tapi sering lapar kemudian makan terus. Ada 1 kegiatan yang ‘miss’ nih! Hmm… saya berpikir dan berpikir, kemudian ingat belum olahraga sama sekali usai melahirkan. Hanya senam nifas, itu pun yang ringan sekedar gerakkan tangan kaki dalam hitungan 10 x 15 detik. Otot tangan kaki menjadi rileks, sayangnya belum ada pengaruh pada penurunan berat badan.
Strategi penurunan berat tubuh pasca melahirkan pun beralih menjadi olahraga ekstra: jogging tiap pagi ketika si kecil bermandikan sinar matahari pagi bersama ayahnya. Pulangnya langsung sarapan dan minum susu, kemudian nyemil roti lantaran masih lapar. Kegiatan ini hanya bertahan selama seminggu lantaran baju tetap terasa sesak padahal saya sudah capai-capai lari-larian. Apalagi ternyata olahraga itu hanya sanggup bakar sekitar 300 - 400 kalori saja, padahal setelahnya porsi makan jadi double yang angka kalorinya lebih dari jumlah yang terbakar. Sia-sia.
Beruntung di bulan ketiga masa nifas (Maret 2018), saya kenal Slim&Fit. Setelah berolahraga, minum 1 gelas Slim&Fit kemudian terasa kenyang. Tidak perlu ekstra kudapan untuk memupus rasa lapar. Slim&Fit menciptakan kenyang lebih usang oleh lantaran susu ini tinggi serat dan mengandung karbohidrat lepas lambat berjulukan Isomaltulosa sebagai pengganti gula. Karbohidratnya jadi gampang terbakar menjadi energi. Selain itu juga tinggi protein, dan sanggup juga untuk mengencangkan otot. Bukan malah tertimbun di bawah kulit menyerupai lemak, ya. Mengapa demikian? Sebab Slim&Fit itu rendah lemak dan gula, kira-kira 50% lebih rendah dari susu diet sejenis. Asyik, kan?
Eh tapi kan katanya ibu menyusui tidak boleh diet! Selain nantinya mengakibatkan jumlah kalori dan gizi yang masuk dalam tubuh berkurang, juga sanggup kekurangan kalsium lantaran kalsium ibu turut larut dalam ASI dan tersedot oleh bayi. Ibu menyusui sanggup saja menjadi oesteroforosis atau keropos tulang. Hiii … takuuut!
Untungnya Slim&Fit ini tinggi kalsium, setara dengan susu tinggi kalsium lainnya. Cukup untuk kebutuhan ibu menyusui. Dan lagi jumlah kalorinya terkontrol 200 kkal per saji. Kaprikornus bagi ibu menyusui yang kebutuhan kalorinya yakni sekitar 500 kkal lebih banyak dari kebutuhan normal wanita, minum Slim&Fit 2 gelas sehari sangat cukup membantu kebutuhan nutrisi.
Padahal rajin minum susu, ajaibnya banyak hasil testimoni yang menyatakan sanggup turun 1 Kg per ahad dan bahkan ada yang 4 – 6 Kg sebulan! Wow! Saya sendiri yang rajin minum Slim&Fit turun berat tubuh dari 63 Kg menjadi 57 Kg hingga 30 April 2018. Lalu semenjak 1 Mei – 15 Mei 2018 turun lagi 2 Kg, jadi kini berat tubuh saya kembali ke berat semasa gadis: 55 Kg! Alhamdulillah … Senangnya …
Ternyata diet sehat pasca melahirkan itu mudah! Kuncinya yakni selain olahraga (berperan sekitar 20% dalam mempertahankan berat tubuh ideal), juga wajib konsumsi tinggi protein dan serat (berperan 80% dalam mempertahankan berat tubuh ideal). Olahraga bertujuan meningkatkan metabolisme tubuh. Sedangkan konsumsi makanan tinggi protein menciptakan kalori terbuang lebih banyak dan tinggi serat menciptakan lebih usang kenyang sehingga tidak terus nyemil.
Diet yang salah yakni yang tidak makan, atau makan dalam porsi sedikit. Terlebih pada ibu menyusui, hal ini mengakibatkan jadi kurang gizi. Selain itu diet yang salah sanggup memicu munculnya penyakit menyerupai maag, tubuh akan lemas, dan acara jadi terganggu. Yang ekstrim lagi…Terlalu menahan lapar malah menciptakan hasrat ngemil akan berlebihan dan pada ketika makan jadi makan lebih kalap porsinya. Alarm talenta gemuk otomatis menyala di ketika itu.
Terkadang perempuan terlalu berambisi menurunkan tubuh secara cepat tanpa memperdulikan kesehatannya. Dikira diet cepat itu dilakukan dengan mengurangi atau bahkan berhenti makan. Padahal cara mendapat berat tubuh ideal dan tubuh langsing yang sehat yakni dengan tetap makan 3 kali sehari, dengan hidangan yang lebih sehat dan mengurangi camilan. Pengalaman saya, kudapan hanya akan menambah tumpukan lemak tanpa gizi berarti. Apalagi kudapan kaya micin yang gurih dan nikmatnya memang tiada tara.
Beruntunglah saya yang telah mengenal susu bubuk Slim&Fit. Susu yang tidak berasa eneg sama sekali ini mempunyai 2 rasa, yakni cokelat dan vanilla dengan isi 6 sachet per box. Dibuat per sachet biar takarannya pas 1 gelas susu dengan kandungan 200 kalori, sehingga tidak kelebihan atau kekurangan kalori. Cukup ganti sarapan dan makan malam dengan minum si nikmat Slim&Fit, diet jadi sehat dan menyenangkan. Makan siangnya juga boleh apa saja loh. Tidak ada pantangan makanan, tidak kekurangan nutrisi seimbang. Slim&Fit jadi Solusi Langsing dan Sehat untuk Kini dan Nanti.
Stok ASI dalam freezer |
Tenang saja, bagi ibu menyusui yang mengkonsumsi Susu dari Kalbe Farma ini tidak akan merasa ‘kering’ pada payudara. Tetap susui bayi menyerupai biasa. Saya telah membuktikannya sendiri, stok ASI saya tetap banyak dan bahkan saya tetap sanggup ‘menabung’ ASI perah (ASI-P) dalam freezer. Dan lagipula bagi ibu menyusui, diet 2000 kalori dianjurkan loh. Cukup konsumsi sekitar 2000 kalori per hari (yang 400 kalorinya dibantu 2 gelas Slim&Fit dalam sehari). Kalau terasa lapar usai menyusui, cukup konsumsi air putih atau buah segar. Jangan hingga termakan oleh camilan, ya.
Oiya lagi ada promo loh. Tiap pembelian 3 box Slim&Fit di KALBE Store www.kalbestore.com sanggup mampu DISKON 20% dengan memasukkan isyarat voucher: artha20 setelah menentukan metode pembayaran. Lumayan banget, sanggup hemat untuk persiapan Ramadhan dan lebaran.
Klik gambar biar lebih jelas |
Selamat berdiet sehat!