Begini Cara 5 Ceo Hadapi Konflik Di Perusahaan - Wartaekonomi.Co.Id

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -

Di setiap perusahaan, proses pekerjaannya niscaya tidak selalu berjalan mulus. Terlebih lagi ada banyak kepala di dalam perusahaan itu yang kerap mempunyai perbedaan pendapat dan memunculkan konflik.

Lantas, bagaimana para CEO menghadapi itu? Menghadapi banyak sekali argumen dari karyawan atau bahkan rekanan mereka sendiri. Kelima CEO ini membagikan pendapatnya:

1. Hadapi itu

“Jika orang-orang mendatangi saya dengan konflik, pertanyaan pertama saya yaitu apakah mereka sudah memanggil orang atau orang itu secara langsung. Jika mereka belum, saya mengirim mereka kembali. Saya terang perihal keinginan ini semenjak hari pertama, dan tinjauan kinerja karyawan meliputi peringkat kemampuan mereka untuk memperlihatkan umpan balik yang membangun. Mengalihkan insentif untuk nilai ini telah menimbulkan tidak ada drama dan info di daerah kerja, daerah kerja nol-gosip," kata Lauren Schulte, CEO dan pendiri, The Flex Company.

2.  Tahu kapan harus memutuskan ikatan

“Saya mendukung gagasan bahwa ada tiga sisi dari setiap cerita—kisah Anda, milik saya dan kebenaran yang ada di antara keduanya. Mengatasi konflik dan bekerja untuk menemukan tujuan bersama adalah cara terbaik untuk menangani bentrokan dan bahkan menemukan cara untuk berkolaborasi lebih dalam. Semua yang dikatakan, terkadang persoalan tidak sanggup diselesaikan. Dan adakala pembubaran yaitu resolusi terbaik untuk semua orang, pemecatan misalnya,” ucap Aaron Kwittken, pendiri dan CEO, KWT Global.

3.  Bawa keluar

“Kami cenderung menuntaskan konflik kecil dan persoalan dengan cepat. Yang mengatakan, dikala orang mempunyai perbedaan fundamental dalam cara mereka mendekati keputusan individu atau tim, saya menemukan yang terbaik yaitu hanya mengambil waktu sambil minum kopi atau bir di luar kantor. Berada dalam situasi yang berbeda cenderung menambah kesempitan pada situasi yang terkadang hanya membutuhkan perspektif semacam itu," ungkap Paul Hedrick, pendiri dan CEO, Tecovas.

4.  Rangkullah

“Saya telah bekerja dengan salah satu pendiri saya, selama lebih dari 20 tahun, dan kami bahagia berdebat. Ini mungkin tampak menyerupai tubruk kadang-kadang, tetapi itu hanya mendorong kita satu sama lain menuju hasil terbaik. Jadi dalam konteks ini, konflik itu bagus. Konflik yang terjadi pada kami tidak pernah kami hindari, kami selalu berusaha berkompromi dan bergerak maju dengan kejelasan dan tujuan,” kata Michael Serbinis, pendiri dan CEO, League.

5.  Tetap konstruktif

“Konflik itu sehat kalau dilakukan dengan benar. Kami mempunyai satu perbedaan penting antara konflik yang sehat dan tidak sehat: Jika perselisihan dalam perspektif meningkatkan sesuatu, itu bagus. Tetapi kalau tujuannya yaitu untuk meruntuhkan atau menghalangi, itu tidak sehat. Kami berkata, 'Jadilah kritis, bukan sinis," terang Christian Lanng, CEO, Tradeshift.

Apakah cara Anda menghadapi konflik dan perdebatan di dalam perusahaan dengan cara yang sama dengan kelima CEO tersebut?

Let's block ads! (Why?)

https://ift.tt/2QgefDP from De Blog Have Fun https://ift.tt/2RGCyaH

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel