Panduan Bertanya Pada Dokter Ketika Usg
Sebulan sesudah menikah dan kemudian terlambat haid, saya pribadi minta Mas Bos biar membelikan test pack. Alhamdulillah alhasil bergaris dua. Itu saja kemudian tidak kemana-mana. Lain halnya pada perempuan yang positif hamil lainnya, pastinya pribadi periksa ke bidan terdekat atau ke dokter seorang hebat kandungan. Namun lantaran saya sendiri ialah bidan, maka hanya meminum vitamin tertentu untuk kesehatan saya dan janin.
Baca juga: BedaFolamil Genio dan vitamin kehamilan lainnya
Mau periksa ke bidan terdekat kok rasanya percuma. Maaf bukannya apa, namun saya sudah mengerti langkah selanjutnya. Biasanya hanya diminta test pack ulang, ditanya kapan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT), dihitung masa Tafsiran Persalinannya (TP) / Hari Perkiraan Lahir (HPL) kemudian dicek kepingan bawah perut untuk memastikan apakan sudah terasa rahim yang menonjol. Daripada itu, lebih baik saya menanti masa hingga janin dalam kandungan saya siap untuk mendapatkan investigasi ultrasonografi (USG) pertamanya.
Mengapa tidak pribadi saja USG?
Sebab lantaran HPHT saya ketika itu ialah tanggal 3 Maret 2017, sedangkan saya positif hamil atas investigasi test pack tanggal 7 April 2017, artinya si Dedek ketika itu genap berusia 5 minggu. Masih terlalu dini. Di investigasi USG biasanya masih belum benar-benar tampak calon janin (fetal pole) dan kuning telur (yolk sac)-nya. Hanya terlihat kantung kehamilan. Bila demikian hasilnya, tentu dokter kandungan menyarankan, “Periksa 2 ahad lagi, ya” untuk melihat apakah kantung kehamilan telah terisi.
Itulah mengapa saya menanti usia kandungan mencapai 10 ahad untuk USG pertama. Di ketika ini pula biasanya detak jantung janin sudah tampak. Ini memastikan bahwa memang benar-benar hamil janin, suatu kehamilan yang normal. Janin juga dipastikan hidup, dan tidak ada kelainan lain yang menyertai. Alhamdulillah.
Walau saya bidan yang mengerti perihal kehamilan dan segala tetek bengeknya, namun ketika USG kadang jadi specchless. Saat dokter berkata, “Ada yang mau ditanyakan?” saya kemudian berpikir, “Apa ya?” Bingung sendiri saking takjubnya melihat kondisi janin dalam rahim. Beruntung pada USG pertama, dokter yang menyidik sangatlah ramah dan detail penjelasannya. Kaprikornus saya rasa tidak perlu ada yang ditanyakan lagi.
Baca juga: TempatUSG Kandungan Murah
Berkaca dari pengalaman tersebut, setiap kali akan USG, saya selalu menyiapkan daftar pertanyaan bila dokter belum menandakan bagaimana kondisi janin saya secara detail. Saya harap daftar ini sanggup membantu para ibu hamil lainnya biar tidak resah lagi ketika berhadapan dengan dokter kandungan. Iya jikalau dokternya terang dan detail menandakan hasil USG. Bila dokternya pelit bicara? Sayang kan mahal-mahal periksa.
**Berikut panduan bertanya pada dokter ketika USG kandungan untuk periksa kehamilan**
- Usia Kandungan < 8 minggu
Di masa ini biasanya hanya sanggup dideteksi apakah memang benar terlambat menstruasi / haid yang dialami mengarah pada kehamilan. Sebab ada pula yang terlambat haid lantaran siklusnya yang berubah oleh lantaran faktor hormonal ataupun stress. Saat investigasi USG, tanyakan:
1. Adakah kantung kehamilannya?
Adanya kantung kehamilan memastikan bahwa telah terjadi hasil pembuahan (konsepsi).
2. Letaknya di dalam atau di luar rahim?
Pada masalah tertentu, kehamilan terjadi di luar rahim. Namanya kehamilan ektopik. Ini tentu sangat mengganggu kondisi sang ibu dan mau tidak mau biasanya terjadi keguguran. Terkadang janin kemudian tumbuh dan malah mengganggu sang ibu, alasannya ialah tumbuhnya bukan dalam rahim. Kehamilan ektopik kebanyakan terjadi pada tuba fallopi, yakni jalan masuk dari indung telur menuju rahim. Bila janin dibiarkan tumbuh di situ, maka tuba fallopi akan pecah, terjadi perdarahan dan ibu anemia berat. Kasus ini kemudian dinamakan Kehamilan Ektopik Terganggu (KET). Tindakan segera yang harus dilakukan ialah operasi.
3. Adakah kondisi asing yang menyertai? Misalnya kista atau mioma?
- Usia Kandungan 8 – 11 minggu
Di ketika ini, janin hanya sanggup dilihat lewat USG 2 dimensi yang berwarna hitam dan putih. Yang perlu ditanyakan adalah:
1. Adakah kantung kehamilannya?
2. Letaknya di dalam atau di luar rahim?
3. Adakah calon janin (fetal pole) dan berapa jumlahnya?
Ini penting. Karena banyak kehamilan yang terjadi tanpa terisinya kantung kehamilan (blighted ovum). Selain itu juga tanyakan apakah tidak ada kelainan yang menyertai menyerupai contohnya mola hidatidosa yang umum disebut hamil anggur.
4. Adakah air ketubannya?
5. Adakah kondisi asing yang menyertai? Misalnya kista atau mioma?
6. Adakah detak jantungnya?
7. Bagaimana HPL-nya? Sesuaikah dengan HPHT?
8. Berapa ukuran diameter kepala (Biparietal Diameter / BPD) dan panjang kepala hingga pantatnya (CRL)?
9. Berapakah asumsi Tafsiran Berat Janin (TBJ)-nya?
Baca juga: VitaminBagi Ibu Hamil
- Usia Kandungan 12 – 19 minggu
1. Tanyakan menyerupai yang ditanyakan pada ketika usia kandungan 8 – 11 minggu
2. Tanyakan lebih detail perihal kantung kehamilan dan janin yang mengisinya. Apakah tumbuh sesuai usia kandungan?
Pada beberapa kasus, ada janin yang tidak sanggup berkembang sebagaimana mestinya. Bahkan kemudian meninggal lantaran masalah tertentu, entah kurang gizi atau ada gangguan lain dari badan ibu atau dari janinnya. Kasus ini berjulukan dead conseptus. Bila hal ini terjadi, maka janin harus segera dikeluarkan dari badan ibu daripada nantinya malah mengganggu kesehatan sang ibu.
3. Bagaimana plasenta (ari-ari)-nya? Normalkah ukurannya? Di manakah letaknya?
4. Lengkapkah tulang tengkoraknya? Bundarkah?
Pentingnya mengetahui kelengkapan tulang tengkorak janin biar sanggup mendeteksi lebih dini apabila ada kelainan. Dikhawatirkan adanya anenchepal atau lantaran kurangnya konsumsi asam folat di masa awal kehamilan. Pun sanggup mendeteksi lebih dini adakah down syndrome yang sanggup dilihat dari tebal tengkuk janin yang tak normal, disertai dengan hasil investigasi darah (triple test).
5. Lengkapkah jumlah ruas jari tangan dan kakinya?
- Usia Kandungan 20 – 28 minggu
1. Tanyakan menyerupai yang ditanyakan pada ketika usia kandungan 12 - 19 minggu.
Ditambah tanyakan lebih terang mengenai posisi plasenta. Apakah sudah manis dan tidak menutupi jalan lahir? Hal ini penting sebagai persiapan bisakah janin nantinya lahir secara normal ataukah tidak. Seperti pada masalah saya, plasenta berada di kiri bawah, namun syukurlah tidak hingga menutupi jalan lahir. Seiring membesarnya ukuran rahim, plasenta akan terdorong ikut naik dan jauh dari jalan lahir. Doakan sanggup lahir secara normal, sehat dan selamat, ya?
2. Bila perlu, lakukan investigasi USG 4 Dimensi sehingga janin sanggup terlihat lebih jelas. Dari sini sanggup diketahui apakah ada kelainan menyerupai bibir sumbing, ataukah ada kelainan pada mata, hidung, serta tangan dan kakinya. Tanyakan pula adakah kelainan pada organ tubuhnya.
3. Tanyakan dengan terang bagaimana dengan TBJ-nya apakah sudah sesuai atau tidak?
Bila berat janin kurang dari normalnya, diskusikan dengan dokter langkah apa yang baiknya ditempuh. Apakah perlu menambah dosis gizi dan kalori dalam jumlah tertentu?
4. Bagaimana posisinya? Melintang, kepala di atas atau di bawah?
Walau pada usia ini posisi janin masih sanggup berubah-ubah lantaran gerakan janin yang berputar-putar dalam rahim, pertanyaan ini wajib ditanyakan. Bersyukur bila jawabannya kepala di bawah, semoga posisinya terus menyerupai itu hingga persalinan nanti. Bila ternyata posisi janin melintang atau kepala di atas, tidak perlu cemas. Janin masih sanggup berubah posisi (reposisi) lantaran jumlah ketuban yang banyak dalam rahim.
5. Apakah HPL-nya tetap menyerupai di awal atau berubah?
Kadangkala dengan kemajuan janin yang pesat, HPL sanggup saja maju seminggu atau 2 minggu. Seperti yang saya alami, awalnya HPL tanggal 10 Desember 2017. Tapi ketika USG di usia kandungan 5 bulan, HPL maju jadi tanggal 27 November 2017. Hal ini masuk akal saja, mengingat persalinan sanggup saja terjadi lebih cepat atau lebih lambar 2 ahad dari HPL.
6. Apakah jenis kelaminnya?
Di usia ini, biasanya jenis kelamin janin sudah sanggup terlihat, asal paha tidak menutupinya.
Baca juga: KetidaknyamananSelama Kehamilan Trimester 3
- Usia Kandungan 29 – 36 minggu
1. Tanyakan menyerupai yang ditanyakan pada ketika usia kandungan 20 - 28 minggu.
2. Bagaimana dengan tali pusatnya? Panjang atau pendek?
Ini penting ditanyakan untuk mencurigai terjadi lilitan tali pusat. Pada usia ini, janin aktif-aktifnya bergerak dan berputar-putar dalam rahim lantaran jumlah ketuban yang melimpah. Bila tali sentra panjang dan posisinya kurang baik, bisa-bisa melilit janin. Pun bila tali sentra terlalu pendek, sanggup menyulitkan ketika persalinan nantinya. Untuk itulah mengapa poin ini sangat penting ditanyakan.
3. Lebih terang lagi menanyakan posisi janin, apakah kepingan terendah janin?
Bersyukurlah bila kepingan terendah janin ialah kepala, sanggup lahir secara normal asalkan panggul ibu tidak sempit dan berat janin kurang dari 3800 gram.
- Usia Kandungan 36 dan lebih dari itu
1. Tanyakan menyerupai yang ditanyakan pada ketika usia kandungan 29 - 36 minggu.
2. Tanyakan secara terang bagaimana posisi kepingan terendah janin.
Bila kepingan terendah ialah kepala, tanyakan apakah sudah masuk Pintu Atas Panggul (PAP) atau belum. Bila sudah, maka diperlukan peluang persalinan normal lebih banyak sanggup terjadi. Bila kepingan terendahnya ialah bokong, maka diskusikan bagaimana cara persalinan yang sanggup dilakukan. Pada masalah tertentu di mana ini bukanlah kehamilan pertama, berat janin tidak terlalu besar dan ronggal panggul ibu normal, janin sanggup lahir normal sungsang. Namun bila posisi janin melintang, maka mau tidak mau persalinan yang sanggup dilakukan ialah dengan jalan operasi sesar (section caesaria). Konsultasikan dengan dokter, mungkin ada cara untuk sanggup menormalkan posisi janin menjadi presentasi terbawah / terendah ialah kepala.
3. Tanyakan dengan terang berapa TBJ-nya. Kira-kira dengan TBJ menyerupai itu, nanti hingga bersalin sanggup hingga berapa kilogram?
Pada trimester terakhir, kenaikan berat janin begitu pesat. Misalnya saja janin saya yang pada usia 31 ahad seberat 1600 gram, pada usia 36 ahad menjadi 2800 gram. Wow! Dengan mengetahui berapa tafsiran berat janin, ibu hamil jadi sanggup waspada dan lebih berhati-hati lagi dalam memilah apa yang dikonsumsinya sehingga janin tidak menjadi terlalu besar dan berat yang mungkin sanggup menyulitkan masa persalinan nantinya.
Apabila ada kekurangan, saya mohon maaf. Mungkin ada beberapa hal yang terlupa ketika saya menulis perihal ini. Jika nanti ada yang perlu ditambah, niscaya goresan pena ini saya update. Mohon kritik saran dan koreksi dari teman-teman sekalian. Boleh sekali bagi pengalamannya ketika USG biar makin melengkapi goresan pena saya ini dan membantu para ibu hamil yang resah mau bertanya apa pada dokter kandungannya.
Terima kasih sudah membaca, ya.
Salam manis,
tha_