Istri Rektor Universitas Ekasakti Padang Bertarung Di Subang Jawa Barat, Ini Sepak Terjang Teh Neng - Minangkabaunews - Minangkabaunews
TOKOH -- Sunengsih,ST panggilan akrabnya Teh Neng Lahir di Pilang Sari Desa Pamanukan Udik, sekarang Desa Pamanukan Kecamatan Pamanukan, Subang, Jumat, 1 Mei 1970. Ia dikenal dengan sosok sederhana dan ramah dengan semua orang dan seorang ibu rumah tangga yang berdikari dan telaten. Istri Rektor Universitas Ekasakti Padang ini juga merupakan pengusaha yang sukes tetapkan hijrah ke dunia politik. Bagi ia politik ialah sebuah dedikasi kepada bangsa dan negara.
Teh Neng, putri pertama dari 6 bersaudara pasangan H. Saripudin, keturunan Sumedang-Subang dan ibu Hj Tuti keturunan Subang-Cirebon.
Pendidikan
Sekolah Dasar di SD Taman Siswa dari tahun 1976 hingga 1982. Sekolah SMPN Pamanukan tahun 1982-1985. Kelas 1.1 SMAN Pamanukan, kemudian pindah di Kelas 2 dan 3 di SMAN 15 Bandung.
Lulus SMAN 15 Bandung, sempat diterima di test Akper namun tak menerima restu orang tua. Akhirnya kuliah di Teknologi Pangan Fakultas Teknik di UNPAS Bandung. Sempat mengikuti pembinaan Manajemen Usaha Kecil di BLKP Lembang tahun 1993.
Berkeluarga
Jumat, 8 Juli 1994 menikah dengan Otong Rosadi,SH. (kini Dr. Otong Rosadi,SH,MH, Rektor Universitas Ekasakti di Padang).
Pasangan ini dikaruniai anak, A. Yoma Amanda Putri,SH,MKn dan A. Haidar Muhammad Bagir Mahasiswa UIN SGD Bandung.
Kiprahnya di Dunia Usaha
Kiprah Sunengsih,ST di dunia usaha. Sejak teh Neng kecil membantu orang tuanya jualan sayuran dan sembako di Pasar Sawo Pamanukan, Pasar Darurat dikala kebakaran hingga Pasar Inpres.
Merintis Usaha
Dimulai dikala tahun 1993-1994 menjadi Group Sales Coordinator PT Sara Lee di wilayah Subang. Juga berjualan keliling fashion bermerk Bandung di Pamanukan. Tahun 1996-2001 merintis pembuatan abon ikan, jual susu murni kemasan hingga mempunyai Catering dan Warung Pojok Manis di Pujasera Gajah II.
Sejak tahun 2001 hingga April 2018. Teh Neng membuka usaha sembako UD WILDAN di Jl H. Iksan samping PTC Pamanukan. Kini toko itu dilanjutkan oleh Putrinya jualan online dan offline sambil menunggu pengangkatan/penempatan Notaris.
Mengapa Memilih Berpolitik
Tak hanya memenuhi kuota 30%, Teh Neng maju dari Partai PKS di tahun 2009 alasannya ialah keterlibatannya di beberapa bakti sosial partai ini di rumahnya dan bujukan dr Lucy untuk bersama berpartai. Lalu tahun 2014 pindah partai alasannya ialah diminta warga melalui Diskusi suaminya dengan Ustadz Ukrana dan Papih Mustaropih. Secara etika juga alasannya ialah tak dipinang lagi PKS padahal bantuan suaranya cukup besar.
Bersama PKB menciptakan Teh Neng nyaman dan meraih bunyi kedua sesudah Kyai Sahroni (petahana) Alhamdulillah, pula ditahun pertama Pak Kyai masih ingat dan silaturahmi dengan suami. Namun, di Pilleg 2019, Teh Neng ini tak dilamar resmi oleh PKB untuk DPRD Kabupaten, hanya sempat ditawari dewan perwakilan rakyat Pusat oleh Kang Adang dan sempat berkomunikasi dengan Ust. Hasan Ketua LPP DPC PKB. Resmi belum ada tawaran dari PKB untuk maju lagi. Sempat berpikir, sudahlah Teh Neng dukung calon PKB yang ada saja. Di bulan April-Juni 2018 sempat berpikir pensiun berpartai. Sampai kemudian bertemu tokoh Subang, Ketua Partai dan beberapa Ketua Partai lain yang bertemu di RM Alma. Mengajaknya untuk kembali ikut konstetasi di Pemilu 2019. Dan kesannya 14 Juni jatuh pilihan ke Perindo.
Mengapa Pilihan ke Perindo
Karena partai ialah alat perjuangan, maka Teh Neng berharap sanggup satu dingklik bersama Perindo di Dapil V Subang. Tentu saja ini diraih dengan kerja keras bersama (caleg) Perindo lainnya. Ada bekal minimal 4.500 dari dua caleg 2014 yang sekarang bergabung di Perindo dan bersama 5 caleg yang lainnya.
Insya Allah Maju Bersama Usaha Kecil
Teh Neng berharap doa dan dukungannya semoga visinya mengakibatkan Pantura Subang yang modern berbasis industri dan usaha kecil milik warga, sanggup terwujud melalui berkah alam bahari dan pertanian serta bonus dibangunnya Pelabuhan Internasional Patimban.
Cara Mewujudkannya
Melakukan inisiasi lahirnya Perda UMKM, Perda Pemajuan Ketenagakerjaan, Perda Perlindungan Perempuan dan Anak, serta APBD yang pro usaha kecil. (***)
BUKITTINGGI - Rencana mau mudik halaman di kawasan Jawa, namun malang tak sanggup ditolak seorang laki-laki...
SAWAHLUNTO - Silo Adventur, tim yang awalnya bergerak di bidang Pecinta Alam, berhubung alasannya ialah ekspresi dominan hujan yang...
BUKITTINGGI - Proses mutasi di lingkungan Polda Sumatera Barat kembali bergulir dan termasuk juga para perwira yang ada...
ADVENTORIAL - TANAH DATAR - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tanah Datar menggelar Rapat Paripurna dengan agenda...
BUKITTINGGI - Kegiatan Jumpa Bhakti dan Gembira (Jumbara) Palang Merah Indonesia (PMR) Wira se Sumatera Barat yang...
https://ift.tt/2RN8n1q from De Blog Have Fun https://ift.tt/2RGXOgH