Bosch Rajanya Sparepart Berkualitas



Kenangan apa yang paling membekas di kala kecil?

Bagi saya yang selalu diantar jemput sekolah oleh Mama ialah ketika kendaraan kami mogok dan kemudian terlambat masuk sekolah. Bukan hanya sekali dua kali, sering kali hal ini terjadi. Maklum saja, kendaraan kami di tahun 1996 hinggal awal 2000-an waktu itu hanyalah motor belibis butut.

Meski demikian, saya tetap bersyukur masih mempunyai kendaraan langsung dibanding harus jalan kaki beberapa kilometer ke jalanan aspal guna bertemu dan naik kendaraan umum. Iya, lokasi sekolah saya di tengah kota sedangkan rumah di kawasan pinggiran. Sering banjir dan jalanan masih beralaskan bebatuan.

Abi (papa saya) yang dinas di luar kota dan pulang seminggu sekali tidak tahu bagaimana perjuangan Mama ketika motor mogok tiba-tiba begitu. Kata Mama, yang menciptakan mesin mati ialah businya yang kotor. Di pagi hari sebelum memanasi motor, seringkali Mama melepas busi motor kemudian meniup-niupinya. Pun menggosok penggalan kepala busi dengan kain amplas yang kasar. Mama dulu pernah melihat Abi melaksanakan ini, jadi beliaupun menirunya. Entah cara yang sempurna atau bukan, tapi Mama percaya dengan rajin membersihkan busi maka motor tidak praktis mogok.

Nyatanya mesin motor Mama masih sering mati tiba-tiba. Pernah terbayang hal jelek bilamana Mama mengebut di jalan, berusaha mendahului bus dan truk di jalan raya demi mengejar waktu semoga saya tidak terlambat sekolah. Kalau saja di ketika menyerupai itu mesin motor berulah dan tidak mau bekerja, bisa-bisa kami yang celaka dihantam kendaraan besar. Sungguh membahayakan jiwa.

Apalagi katanya emak-emak ialah ratunya jalanan. Suka ngebut dan semaunya sendiri. Kasih tanda lampu sein kanan tapi beloknya ke kiri. Ini yang menciptakan semrawut jalanan dan timbulkan kecelakaan. Beruntung Mama saya tidak ‘seganas’ itu.

Berdasarkan survei, angka kecelakaan kemudian lintas di Indonesia yang menembus 105.374 kasus, dimana korbannya sebanyak 55,6% berada pada usia produktif. Sebab kecelakaan ini beragam, bisa lantaran faktor pengendara yang lalai dan kurang konsentrasi sehingga jatuh atau menabrak. Atau dari faktor lingkungan di mana kondisi jalanan begitu padat atau malah meremehkan jalanan yang lengang sehingga kebut-kebutan, jalanan yang agresif penuh bebatuan dan lubang jalanan. Atau juga dari faktor kendaraan itu sendiri yang performanya kurang baik lantaran onderdil yang dipakaipun kondisinya buruk.

Saya pernah bertanya, “Mengapa Mama tidak beli busi yang baru?” yang kemudian terjawab dengan ditunjukkannya beberapa stok busi gres di bagasi motor. Oh…saya kira Mama hanya punya 1 busi, oleh karenanya selalu rajin membersihkannya. Tapi busi bekas juga terkumpul di situ, kata Mama masih bisa digunakan sebagai cadangan bila yang gres juga habis terpakai.

Mungkin kondisi motor butut kami semakin parah lantaran Mama jarang sekali service motor. Motor hanya dicek kondisinya beberapa bulan sekali ketika Abi kebetulan di rumah. Menurut Mama bengkel ialah tempat berkumpulnya para lelaki dan lantaran risih Mama pun tidak mau ke sana. Meskipun tujuannya demi perbaikan si motor butut andalan kami.

Tahun berganti dan kami mempunyai kendaraan baru. Sebuah mobil, meski –lagi-lagi– berupa kendaraan tua. Mobil Suzuki Cherry kami disetir sendiri oleh Mama. Saya dan Mama sering ke luar kota berdua, mengunjungi keluarga Mama. Jarak 70 Km antara Pasuruan – Sidoarjo sanggup ditempuh sekejab mata.

Meski tidak mengecewakan nyaman, ada juga rasa cemas menaiki kendaraan beroda empat ini. Terutama ketika hujan deras menerpa jalanan. Kaca kendaraan beroda empat jadi sangat berkabut, padahal sudah ada alat pembersih beling kendaraan beroda empat yang bergerak ke kanan dan ke kiri tapi kerjanya kurang maksimal. Saya yang selalu duduk di depan di samping Mama alhasil setiap beberapa menit sekali bertugas mengelap beling memakai kanebo. 

Terkadang saking derasnya, kabut pada beling tak juga hilang sehabis dibersihkan memakai kain kesat tersebut. Perlu derma dibersihkan kembali memakai tisu, walaupun alhasil ada cuilan tisu yang tersisa dan melekat pada kaca. Sungguh merepotkan. Selain itu juga mengganggu konsentrasi Mama yang menyetir. Hal ini bergotong-royong sangat membahayakan, bisa-bisa terjadi kecelakaan.

Dewasa ini saya gres tahu perihal busi dan wiper, nama untuk alat pengelap beling pada mobil. Busi ialah komponen terpenting dalam sistem pengapian kendaraan. Inilah yang menciptakan mesin kendaraan sanggup menyala. Agar sanggup berfungsi dengan baik, harus diperiksa setiap telah menempuh perjalanan 3.000 Km, serta menggantinya setiap 6.000 Km. 

Saya gres mengerti mengapa Mama sering membersihkan kepala busi memakai kain amplas. Ternyata sehabis busi digunakan cukup lama, maka elektrodanya jadi aus terbakar dan menjadikan pengendapan arang. Hal ini menghambat percikan bunga api dan mengganggu pembakaran mesin sehingga motor jadi mogok. Bila dibiarkan berlarut-larut, motor jadi cepat rusak.

Karena terbatasnya pengetahuan, dulu Mama tidak tahu mana pilihan busi terbaik. Mama hanya membeli yang sama dengan sebelumnya. Padahal bisa saja busi yang melekat pada kendaraan kami kala itu bukanlah yang bagus. Bisa saja ketika Abi service motor, malah diberi busi abal-abal oleh pihak bengkel semoga rutin kembali ke tempat perbaikan tersebut. Ups… jadi suudzon.

Kini saya sudah mengenal Bosch, penemu teknologi busi pertama di dunia. Dengan teknologi dari Jerman, Bosch Suku Cadang Berkualitas selalu berinovasi untuk menyebarkan kualitas hidup dengan produk dan layanan yang inovatif dan bisa membangkitkan semangat dengan konsep tekonologi yang Diciptakan untuk Kehidupan. Busi buatannya sangat kompatibel dengan lebih banyak didominasi kendaraan buatan Asia yang dipasarkan di Indonesia, termasuk pada motor butut Mama. Baik itu merek Suzuki, Honda, Yamaha, Kawasaki dan masih banyak lagi. Dengan kata lain, DNA Bosch German Engineering juga menggerakkan kendaraan di Asia.

Varian busi yang dibuatnya bermacam-macam dan yang terbaru berjulukan busi Super 4 untuk mobil. Ini yang mengandalkan 4 elektroda sehingga pengapian kendaraan jadi lebih efektif dan bisa memperlihatkan akselerasi kendaraan yang lebih bertenaga dan responsif. Inovasi lainnya ialah teknologi Surface-Air Gap yang bisa menjaga ujung busi bebas dari sisa pembakaran, jadi tidak hitam kelam lagi. Performa busi juga jadi lebih optimal dengan masa masa pakai yang lebih panjang sampai 45.000 Km. Tidak perlu sering-sering beli busi gres atau malah lepas busi kemudian mengelapnya menyerupai yang Mama rutin lakukan pada busi motornya dulu.



Sedangkan untuk wiper yang merupakan piranti pembersihkan beling sehingga beling bisa higienis dan memaksimalkan jarang pandang pengendara, BOSCH membuat produk wiper flat-blade terbaru bernama  Bosch Clear Advantage. Wiper yang berfungsi membersihkan kotoran yang berada di kaca, baik itu air hujan ataupun kotoran lainnya, sangat diperlukan terutama pada kondisi cuaca ekstrem menyerupai hujan yang sangat lebat. Jika wiper terbaik yang dipakai, maka bisa memengaruhi visibilitas pengemudi sehingga pandangan jadi lebih terang dan mengurangi angka terjadinya kecelakaan di jalanan.

Konstruksi Bosch Clear Advantage Wiper ini terbuat dari baja, sampai lebih tahan korosi, sesuai iklim tropis Asia dan tidak cepat rusak. Bahkan sanggup digunakan hingga 200.000 sapuan. Pemasangannya juga praktis lantaran dilengkapi adaptor quick clip yang sesuai dengan lebih dari 95% kendaraan yang beredar di Asia Tenggara. Karet yang digunakan juga mempunyai ketahanan atas kerusakan akhir paparan ozon dan sinar matahari dalam jangka panjang



Saya jadi teringat dengan wiper konvensional yang ada pada kendaraan beroda empat Mama. Suku cadang standar untuk menyeka beling kendaraan beroda empat ini karetnya mempunyai titik tekanan yang berbeda sehingga beberapa penggalan beling tidak terseka. Ada semacam bekas bundar yang bahasa jawanya blonteng-blonteng. Hal ini tidak akan terjadi pada wiper buatan BOSCH karena teknologi flat-blade-nya menghadirkan distribusi tekanan yang merata. Kaca jadi higienis maksimal dengan kemampuan menyeka yang meningkat sementara pergerakan wiper  lebih halus dan tidak berisik.



Produk busi Super 4 dan Bosch Clear Advantage Wiper ini diluncurkan melalui divisi BOSCH Automotive Aftermarket yang bisa dilihat keterangan lengkapnya di www.startwithbosch.com/id. Aftermarket atau suku cadang purnajual ialah sparepart yang diproduksi oleh perusahaan yang berbeda dengan perusahaan manufaktur kendaraan. Misalnya sparepart yang dibentuk BOSCH memakai teknologi Jerman untuk kendaraan Asia ini. 

Walau demikian, sparepart diproduksi dengan kualitas tinggi yang mempunyai performa baik atau bahkan lebih baik daripada sparepart asli. Harganya juga jauh lebih ekonomis. Cocok juga untuk kendaraan kita. Tak heran bila kemudian BOSCH tepat dinobatkan sebagai Rajanya Suku Cadang Berkualitas.  

Produksi komponen kendaraan yang bermutu ini merupakan wujud kesepakatan BOSCH dalam mendukung kebutuhan berkendara yang lebih kondusif bagi para pengemudi di Indonesia. Keamanan berkendara tetap terjaga meski pada jarak dan waktu tempuh yang panjang. Bila kondisi kendaraan baik, pengendara juga merasa damai sewaktu di jalanan. Ketiadaan rasa cemas menghipnotis bertambahnya konsentrasi berkendara di jalanan. Dengan demikian, angka kejadian kecelakaan sanggup berkurang lantaran keamanan mobilitas yang meningkat.

Apalagi BOSCH memang mengkampanyekan One Wrong Part Ruins Everything. Bosch solusi berkendara aman yang telah ada di Indonesia semenjak tahun 1919 ini mengedukasi konsumen mengenai pentingnya menentukan dan merawat kendaraan dengan sparepart berkualitas. Para pengemudi di negara kita mendapat solusi yang sempurna (Get it Right) dengan memakai produk dan layanan BOSCH (Start with BOSCH). 

Tak hanya menyediakan sparepart dan komponen berkualitas tinggi untuk lebih banyak didominasi model kendaraan, perusahaan asal Jerman ini juga menyediakan layanan perawatan terpola kendaraan pada suatu tempat berjulukan Bosch Car Service (BCS). Yang terdekat dengan tempat tinggal saya di Sidoarjo ada di jalan Prapen nomor 25, Surabaya. BCS ini  melayani perbaikan ringan kendaraan menyerupai investigasi standar sampai penggantian oli, serta perbaikan menyeluruh menyerupai penggantian busi, alas rem, kampas rem, wiper, filter, atau saringan udara mobil.

Sesuai dengan misinya yaitu BeQik, BOSCH senantiasa menjadi yang terdepan dalam mencapai tujuan. Q untuk Quality (kualitas), I untuk Innovation (inovasi) dan K yang melambangkan Customer Orientation atau memfokuskan diri juga kepada pelanggan. Visinya “Lebih baik kehilangan uang daripada kehilangan kepercayaan pelanggan" senantiasa menjadi landasan utama BOSCH dalam menciptakan keputusan. Sehingga tidak heran lagi bila sudah terjamin spare parts BOSCH yang berkualitas tinggi

Jadi yang perlu ditekankan, seharusnya urusan komponen kendaraan di masa kini bukan hanya dimengerti oleh kaum pria. Wanita pun wajib paham, bahkan Mama saya semenjak dulu sudah mempelajarinya. Minimal mengerti perihal cara mengganti busi dan mengoperasikan wiper dengan baik. Itu lantaran di zaman kini para perempuan sudah berani sendirian kemana-mana dengan kendaraan yang dimilikinya. 

Tak lupa selalu pastikan keamanan berkendara bersama BOSCH. Jangan hanya bisa melalang buana dengan pakai dan menaiki kendaraan, tapi juga bisa menentukan sparepart berkualitas sehingga sanggup membantu meningkatkan keamanan mobilitas kita di jalanan. Pilih BOSCH, jangan yang lain! Yang lain bisa memberi harapan, tapi BOSCH mampu memberi kepastian.


Jikalau dikatakan emak-emak ratunya jalanan, maka BOSCH ialah rajanya sparepart berkualitas. Hebatnya … teknologi Jerman untuk kendaraan Asia ini harganya pun terjangkau. Padahal sudah umum di masyarakat jikalau onderdil / sparepart yang baik biasanya mempunyai harga yang cukup tinggi lantaran dibentuk dari bahan-bahan yang sangat berkualitas dan tidak praktis rusak. Nyatanya harga busi buatan BOSCH hanya sekitar 50 ribuan dan harga sepasang wiper mulai 70 ribuan. Cukup irit dengan kualitas maksimal.

Bagaimana dengan kalian? Pernahkah mengalami problem dengan busi dan wiper, menyerupai pengalaman saya di atas? Semoga sehabis membaca artikel ini jadi lebih paham menentukan kedua komponen sparepart kendaraan ini ya. Ingat, sparepart berkualitas kunci utama dalam keamanan mobilitas!







Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel