Rahasia Kamar Nyaman Tanpa Menciptakan Tagihan Listrik Membengkak


“Huft!”

Saya kembali menghidupkan kipas angin. Bukan siang ini saja kepanasan, tiap waktu rasanya tubuh gerah. Pagi – siang – malam, aku bahkan menyiram tubuh sampai 5 kali sehari. Mitos pelarang ibu hamil mandi sehabis magrib, aku langgar. Daripada merasa tidak nyaman dan malah emosi, tidak baik juga bagi perkembangan janin yang memasuki usia 8 bulan ini.


Tidak hanya lantaran peningkatan hormon sehingga selalu merasa gerah, tapi suhu bumi memang kian meningkat lantaran efek global warming. Sekitar 6% dari pemanasan global disebabkan penggunaan dan perbaikan air conditioner (AC) yang menyalahi hukum lantaran memakai freon, ialah materi kimia berisi Chloro Fluoro Carbon (CFC) sebagai penyebab penipisan lapisan ozon. Selain itu, cara kerja AC “membuang” panas demi menghasilkan suhu “dingin” dengan setiap penurunan 10° celcius suhu ruangan ber-AC akan selalu diikuti kenaikan suhu luar ruangan sebesar 1° celcius pun dianggap pelopor bumi semakin panas.

Padahal AC bisa menjadi solusi menawarkan kenyamanan pada ibu hamil saat berada di dalam ruangan, terutama dalam kamar. Akan tetapi penggunaan AC juga membutuhkan lebih banyak daya listrik. Selama ini biaya penggunaan listrik rumah tangga sudah cukup besar, bagaimana kalau ditambah AC? Tagihan listrik bisa membengkak dan menyebabkan persoalan gres dalam perekonomian keluarga.

Tetapi tetap saja aku berencana membelinya semoga sehabis bayi aku lahir nanti, tidak terlalu tergantung pada penggunaan kipas angin. Toh penggunaan peralatan elektronik yang menghasilkan angin sepoi-sepoi ini juga tidak baik untuk bayi, selain bisa membuatnya sesak juga menyebabkan masuk angin kalau terus-terusan diarahkan padanya. Belum lagi resiko bell’s palsy, yakni gangguan pada sarafnya. Untuk itu, selama beberapa waktu ini aku melaksanakan riset kecil-kecilan demi mencari mana AC terbaik yang nyaman, kondusif bagi bumi dan hemat listrik.

Hingga suami mereferensikan merek AC ternama yang dipakai di kawasan kerjanya. AC ini pabriknya telah bangun semenjak 1924 di Osaka (Jepang) dan masuk Indonesia pada 2012. AC ini memakai teknologi hemat energi penghilang limbah operasi dengan mengendalikan kecepatan motor secara efisien tanpa memutar motor ON - OFF. Teknologi inverter namanya, dimana suhu diadaptasi sehingga menyimpan energi 30% lebih banyak. Ditambah penemuan Refrigeran Generasi Penerus R-32 yang lebih ramah lingkungan lantaran tidak mengikis lapisan ozon. Tak heran kemudian potensi pemanasan global yang dihasilkan menjadi 0 dan dianggap efisien mengurangi efek kerusakan ozon.


Kalau AC ya Daikin!

Saya naksir pada AC tipe split yang stylish yang cocok diletakkan dalam kamar. AC Daikin mempunyai sensasi Quick Cooling yang segera terasa begitu AC dihidupkan. Econo Mode pun membatasi daya maksimum sehingga mengurangi penggunaan daya. Ada juga Mode Watt Rendah sehingga tidak terganggu apabila memakai banyak peralatan elektronik secara bersamaan, misalnya dibarengi memasak nasi memakai magic com atau mencuci dengan mesin cuci. Ditambah penemuan fitur Intelligent Eye yang aktif apabila tidak ada gerakan selama 20 menit dan otomatis menyesuaikan suhu yang disetel oleh sekitar 2° celsius, pas sekali sebagai tanggapan AC hemat energi. Belum lagi Operasi Hening sehingga tidur lebih nyaman lantaran tidak berisik, aksesori inverter yang bisa menyesuaikan perbedaan suhu.

 





Hanya Daikin pilihannya untuk AC nyaman dan hemat energi. Kamar nyaman tanpa menciptakan tagihan listrik membengkak.

 

 


*500 kata termasuk judul
Referensi www.daikin.co.id






Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel