Perhimpunan Jiwa Sehat Indonesia: Angka Selesai Hidup Di Panti Sosial Tinggi - Tribunnews
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Perhimpunan Jiwa Sehat Indonesia, Yeni Rosa Damayanti menyampaikan satu perkara krusial yang menjangkiti panti-panti sosial di Indonesia ialah tingginya angka maut di sana.
Ia menyampaikan salah satu penyebabnya ialah jumlah tenaga panti sosial yang terbatas untuk memberi layanan kesehatan kepada para penghuninya termasuk penyandang disabilitas.
“Banyak sekali angka maut di panti-panti sosial, aku pernah ke salah satu panti sosial di Bekasi dan menerima dongeng bahwa sekitar 3 hingga 4 atau bahkan hingga 7 orang meninggal dalam sebulan, apalagi di salah satu panti ada yang menyampaikan setiap ahad niscaya ada penyandang disabilitas yang meninggal dunia,” terang Yeni di Jakarta, Jumat (7/12/2018).
“Sebenarnya alasannya ialah petugas di panti sosial itu terbatas sehingga angka kematiannya tinggi,” imbuh Yeni.
Yeni kemudian menyampaikan terbatasnya jumlah tenaga di panti-panti sosial tersebut menciptakan pelayanan kesehatan bagi para penyandang disabilitas tidak maksimal.
“Misal penyakit yang dialami tidak ditangani, keluhan tidak ditanggapi secara serius, kalau ada penyandang disabilitas yang sakit parah tidak eksklusif dibawa ke rumah sakit, alasannya ialah memang banyak panti sosial yang tidak bekerja sama dengan rumah sakit,” tegasnya.
Keadaan panti sosial yang kurang memadai atau mengalami ‘overload’ juga ditengarainya sebagai penyebab tingginya angka maut di panti sosial.
“Tak hanya di Bekasi, banyak temuan panti sosial yang tak layak menyerupai di Brebes, Cilacap, Garut hingga Tasikmalaya,” ungkapnya.
Yeni mengeluhkan bahwa permasalahan-permasalahan menyerupai itu tidak ditanggapi secara baik oleh pemerintah khususnya oleh Kementerian Sosial.
“Kami menganggap perkara itu gagal total ditangani Kementerian Sosial sehingga kemarin kita ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) dan kita coba yakinkan pemerintah melalui sudut pandang HAM serta menyadarkan pemerintah bahwa perkara ini ialah maasalah lintas sektoral,” pungkasnya.
https://ift.tt/2G3mrTb from De Blog Have Fun https://ift.tt/2AXDq3B