Siap-Siap Whatsapp Android Bakalan Bertebaran Iklan
Teknokompas.com - Seperti prediksi dari banyak sekali pihak, jejaring sosial raksasa WhatsApp ternyata akan benar-benar dimonetisasi dengan iklan. Kabar ini telah beredar alasannya ialah sebelumnya telah melaksanakan uji coba platform iOS. Sekarang, telah melaksanakan uji coba pada ponsel berbasis Android. Bahwasanya info ini telah diketahui dari akun twitter @WABetaInfo, yang selalu menyampaikan info dan memprediksi fitur terbaru dari WhatsApp. Kinerjanya sama dengan ponsel berbasis iOS, yaitu iklan akan muncul pada tab status.
Iklan pada status Wa sudah melekat pada ponsel Android v2.18.305 Beta. Bagi kalian para pengguna ponsel Android yang bukan penguji beta untuk ketika ini belum sanggup menikmati WhatsApp versi iklan terbaru, alasannya ialah iklan pada status WhatsApp belum muncul.
Kabar burung ini semakin memperkuat tekad Bos Facebook yang sangat berangasan mencari laba dari 3 produk besarnya yaitu Instagram, WhatsApp dan Facebook.
Informasi terbaru yang kami ulas dari BGR, menyampaikan bahwa iklan pada status WhatsApp akan mendapat proteksi sepenuhnya oleh sistem pengiklan yang didirikan oleh Facebook. Sistem kinerja iklan pada WhatsApp bekerjsama seolah-olah dengan sisitem kinerja iklan pada Instagram Stories, yang dimana iklan akan ditempatkan ketika pengguna sedang menggulir Stories yang diupload teman.
Sebenarnya info iklan yang akan masuk ke Aplikasi WhatsApp sudah bocor, Sejatinya Facebook sudah mendapat denah untuk iklan WhatsApp sebelum dimilikinya semenjak 4 tahun lalu.
Waktu itu Facebook tidak akan menggangu ketenangan pengalaman chating untuk para pengguna WhatsApp. Akan tetapi nasib WhatsApp untuk kedepannya masih tidak diketahui, dan sejauh ini semua data chat WhatsApp terlindungi enkripsi.
Selain WhatsApp mencari uang dengan iklan, WhatsApp juga masuk ke dunia bisnis dengan menyampaikan bermacam-macam layanan premium agar pelaku perjuangan sanggup eksklusif menghubungi konsumennya lewat pesan text.
Perusahaan dimanapun yang menggunakan layanan ini maka akan dipungut biaya diantaranya setengah sen (0,005 dollar AS atau sekitar Rp 76) hingga sembilan sen (0,09 dollar AS atau sekitar Rp 1.371) untuk setiap pesan yang akan dikirim ke setiap pelanggan potensial, tergantung negara. Pada tahun 2017 lalu, WhatsApp telah mengkonfirmasi bahwa ada 100 perusahaan yang telah menguji coba fitur ini.
Iklan pada status Wa sudah melekat pada ponsel Android v2.18.305 Beta. Bagi kalian para pengguna ponsel Android yang bukan penguji beta untuk ketika ini belum sanggup menikmati WhatsApp versi iklan terbaru, alasannya ialah iklan pada status WhatsApp belum muncul.
Kabar burung ini semakin memperkuat tekad Bos Facebook yang sangat berangasan mencari laba dari 3 produk besarnya yaitu Instagram, WhatsApp dan Facebook.
Informasi terbaru yang kami ulas dari BGR, menyampaikan bahwa iklan pada status WhatsApp akan mendapat proteksi sepenuhnya oleh sistem pengiklan yang didirikan oleh Facebook. Sistem kinerja iklan pada WhatsApp bekerjsama seolah-olah dengan sisitem kinerja iklan pada Instagram Stories, yang dimana iklan akan ditempatkan ketika pengguna sedang menggulir Stories yang diupload teman.
Sebenarnya info iklan yang akan masuk ke Aplikasi WhatsApp sudah bocor, Sejatinya Facebook sudah mendapat denah untuk iklan WhatsApp sebelum dimilikinya semenjak 4 tahun lalu.
Waktu itu Facebook tidak akan menggangu ketenangan pengalaman chating untuk para pengguna WhatsApp. Akan tetapi nasib WhatsApp untuk kedepannya masih tidak diketahui, dan sejauh ini semua data chat WhatsApp terlindungi enkripsi.
Selain WhatsApp mencari uang dengan iklan, WhatsApp juga masuk ke dunia bisnis dengan menyampaikan bermacam-macam layanan premium agar pelaku perjuangan sanggup eksklusif menghubungi konsumennya lewat pesan text.
Perusahaan dimanapun yang menggunakan layanan ini maka akan dipungut biaya diantaranya setengah sen (0,005 dollar AS atau sekitar Rp 76) hingga sembilan sen (0,09 dollar AS atau sekitar Rp 1.371) untuk setiap pesan yang akan dikirim ke setiap pelanggan potensial, tergantung negara. Pada tahun 2017 lalu, WhatsApp telah mengkonfirmasi bahwa ada 100 perusahaan yang telah menguji coba fitur ini.