Kebiasaan Absurd Pada Balita
http://dimassiburian.blogspot.com
Kebiasaan Aneh : Minum Bensin
Seorang bocah berusia enam tahun warga Desa Pujodadi, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Tanggamus, Lampung, mempunyai kebiasaan unik meminum bensin. Dalam sehari, Jesen Khairul Fuad bisa menghabiskan 2 hingga 3 liter bensin. Jesen mempunyai kebiasaan minum bensin menyerupai layaknya minum air biasa. Kemana pun Jesen pergi, tidak pernah lepas dari jeriken bensin, meski hanya untuk dihirup-hirup saja.
Sumber : http://www.jendeladuniakita.co.cc
Kebiasaan Aneh : Makan Obat Nyamuk
Balita usia 23 bulan berjulukan Iqbal Dwi Pratama. Balita berusia 23 bulan itu tak suka susu, ia malah suka mengkonsumsi kuliner yang tak lazim, ialah makan obat nyamuk bakar.
Rumahnya di RT 02 No. 18, Kelurahan Manggar Baru, Kecamatan Balikpapan Timur, Kaltim. Iqbal tengah menyantap obat nyamuk bakar dengan gigi susunya yang ketika itu ditemani oleh ibunya (Eko Dwi Astuti/22 tahun).
Menurut sang ibu, kebiasaan ajaib bin ajaib itu muncul semenjak Iqbal berusia 5 bulan. Kala itu, Iqbal suka makan kuliner yang bukan pada umumnya. Ketika itu, mereka tinggal di RT 24 Gunung Tembak, Kelurahan Teritip, Kecamatan Balikpapan Timur.
Anehnya lagi, sehabis makan obat nyamuk bakar, Iqbal makan kudapan berupa sabun mandi dan cat di dinding yang sudah mengelupas.
Sumber : http://gimmemind.wordpress.com
Kebiasaan Aneh : Makan Sabun
Makin ajaib saja kejadian yang ada dimuka bumi ini. Dulu ada kasus anak kecil yang kecanduan rokok, ada juga yang kecanduan makan obat nyamuk dan masih banyak kejadian ajaib lainnya. Sekarang ada anak kecil yang ketagihan untuk mamakan sabun.
Siapa yang menyangka kalau Muhamad Suhartono anak yang gres berumur tujuh tahun ini ternyata berbeda dari bocah sebayanya. Anak pasangan Muzaki dan Nurul Wasilah warga Pakal Pejuang III, Rukun Tetangga 05/Rukun Warga 05, Kecamatan Pakal, Surabaya, Jawa Timur, ini gemar sekali memakan sabun mandi.
Kebiasaan Anton (panggilan akrabnya) ini diketahui semenjak tahun 2008 lalu. Orangtua Anton pun tidak pernah menaruh curiga. Saat mereka mengetahui kebiasaan anaknya itu, orangtuanya sempat membawa Anton untuk menjalani terapi.
Sayangnya upaya itu sia-sia saja. Karena, sewaktu terbangun ketika malam, Anton selalu ingin makan sabun mandi. Dan Antonpun menjadi anak yang selalu ketagihan untuk memakan sabun.
Sumber : http://www.ibukitakartini.com
Kebiasaan Aneh : Makan Tanah
Gadis yang semestinya duduk di dingklik Sekolah Menengah Pertama ini, suka makan tanah dan ubin yang ada di sekitarnya. Kendati demikian, ia tak menawarkan gejala-gejala sakit akhir makan benda yang tak layak dikonsumsi itu.
Menurut ibunya, Ny Sumeh kebiasaan jelek anaknya terjadi semenjak usianya tujuh tahun. Awalnya dilakukan ketika Sri berada di rumah sendirian. Namun, usang kelamaan Sri tak takut makan tanah atau ubin di depan banyak orang. Bahkan, rumah yang terbuat dari anyaman bambu itu, lantainya yang disemen, terdapat belasan lubang, sebab dimakan oleh Sri.
Biasanya Sri mulai mencongkeli lantai rumahnya untuk dimakan ketika ia ditinggal pergi oleh orangtuanya untuk mencari rumput yang berjarak sekitar 10 kilometer dari rumahnya. Kebiasaan Sri makan tanah menyerupai halnya orang normal makan nasi.
“Kalau makan tanahnya tidak sedikit-sedikit. Lumayan banyak sebab cara makannya sama ketika anak minta makan nasi,” terang Sumeh kepada Surya.
Lebih jauh Sumeh yang sekarang sudah menjanda ini, menjelaskan, anak keduanya itu awalnya sehat menyerupai belum dewasa lainnya. Namun, semenjak kena panas tinggi ketika masih berusia dua tahun, anaknya yang dulu bisa memanggil bapak dan ibu, mendadak tidak bisa berbicara sepatah kata pun.
Namun demikian, ia masih bisa memahami setiap pembicaraan orang.
Seiring dengan hal itu, kebiasaan jelek makan tanah muncul. “Maunya, saya menghentikan anak saya makan tanah. Tetapi, apa boleh buat, saya tak bisa sebab tak mempunyai cukup biaya,” terang ibu yang bekerja sebagai buruh gembala kambing ini.
Kehidupan Sumeh memang sangat sederhana. Di rumah berdinding anyaman bambu yang penuh lubang, wanita ini hidup bersama anak pertamanya Panji, 21, dan Sri Wahyuni, 13.
Panji putus sekolah kelas empat SD. Setiap hari, Sumeh dan Panji selalu mencari rumput di hutan sebagai nafkah. “Kerjanya hanya ke hutan, kadang menanam kacang-kacangan, kadang merumput untuk memberi makan tujuh kambing milik orang di belakang rumah,” tuturnya.
Sumeh mengaku sudah ada yang menawari membantu mengobatkan Sri ke RSU Dr Soetomo Surabaya, namun ia keberatan. Alasannya, ia tak mempunyai biaya untuk hidup selama perawatan anaknya di rumah sakit. Selain itu, ia juga kebingungan bila harus di rumah sakit, sebab selama ini ia lebih mengenal hutan daripada kota. surya
Sumber : http://www.forumkami.com
Kebiasaan Aneh : Makan Nyamuk dan Serangga
Anak ini makan nyamuk dan serangga. UMURNYA sudah 7 tahun. Tetapi orangtuanya, pasangan Nuhari (44) dan Warsiah (42), warga Dusun Sambiroto Desa Jugo Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri, belum juga memasukkan Eringga ke sekolah. Mereka cemas melepas putra keempatnya itu sebab mempunyai kebiasaan super aneh.
Eringga suka memasukkan apa saja dalam mulutnya dan melahapnya menyerupai makanan. Ia pernah minum minyak kayu putih hingga oli bekas, makan sabun colek hingga bedak. Terakhir yang paling menciptakan keluarganya cemas, bocah pria dengan rambut keriting ini suka menangkap nyamuk dan serangga untuk dilahap.
Menurut ibunya, Eri, panggilan erat bocah itu, mengalami kebiasaan super ajaib itu semenjak dua tahun belakangan. Awalnya, bocah itu terlihat suka mengoleskan minyak kayu putih dan menaburkan bedak pada sekujur tubuhnya.
Warsiah dan sumai awalnya menganggap masuk akal hal itu. Pasangan ini setiap pagi meninggalkan Eri di rumah bersama kakak-kakaknya untuk menyambung hidup, menyadap getah pinus di lereng Gunung Willis.
Tetapi, tanpa setahu mereka kebiasaan jelek Eri makin menjadi-jadi. Bedak yang semula hanya ditaburkan di badan, dimakannya. Begitu juga minyak kayu putih diminumnya. Tidak hanya itu, si bocah rahasia terbiasa makan pasta gigi, hingga arang. Ia juga mulai suka memakan daging mentah.
Akibat kebiasaan jelek itu, suatu ketika Eri harus menjalani rawat inap di rumah sakit sebab keracunan. Entah yang dimakan apa. Begitu melihat anaknya mulai suka berburu nyamuk dan serangga untuk dimakan hidup-hidup, Warsiah tetapkan untuk tinggal di rumah demi menjaga Eri.
Kepala Puskesmas Mojo dr Iradat Sujono mengaku telah memberi atensi khusus terhadap Eri. “Kami telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri. Rumah sakit hasilnya menyediakan obat gratis yang setiap 10 hari sekali bisa diambil keluarga Er,” katanya.
Menurutnya, apa yang terjadi pada Eri merupakan gejala-gejala autisme semata. Obat yang diberikan kepada bocah ini hanya penenang, biar Eri tidak terlalu aktif. “Begitulah autis yang selalu asyik dengan diri dan dunianya sendiri,” kata menyerupai dilansir surya.
Sumber : http://surgaku.com
Sumber http://epg-studio.blogspot.com/
Seorang bocah berusia enam tahun warga Desa Pujodadi, Kecamatan Pardasuka, Kabupaten Tanggamus, Lampung, mempunyai kebiasaan unik meminum bensin. Dalam sehari, Jesen Khairul Fuad bisa menghabiskan 2 hingga 3 liter bensin. Jesen mempunyai kebiasaan minum bensin menyerupai layaknya minum air biasa. Kemana pun Jesen pergi, tidak pernah lepas dari jeriken bensin, meski hanya untuk dihirup-hirup saja.
Sumber : http://www.jendeladuniakita.co.cc
Balita usia 23 bulan berjulukan Iqbal Dwi Pratama. Balita berusia 23 bulan itu tak suka susu, ia malah suka mengkonsumsi kuliner yang tak lazim, ialah makan obat nyamuk bakar.
Rumahnya di RT 02 No. 18, Kelurahan Manggar Baru, Kecamatan Balikpapan Timur, Kaltim. Iqbal tengah menyantap obat nyamuk bakar dengan gigi susunya yang ketika itu ditemani oleh ibunya (Eko Dwi Astuti/22 tahun).
Menurut sang ibu, kebiasaan ajaib bin ajaib itu muncul semenjak Iqbal berusia 5 bulan. Kala itu, Iqbal suka makan kuliner yang bukan pada umumnya. Ketika itu, mereka tinggal di RT 24 Gunung Tembak, Kelurahan Teritip, Kecamatan Balikpapan Timur.
Anehnya lagi, sehabis makan obat nyamuk bakar, Iqbal makan kudapan berupa sabun mandi dan cat di dinding yang sudah mengelupas.
Sumber : http://gimmemind.wordpress.com
Makin ajaib saja kejadian yang ada dimuka bumi ini. Dulu ada kasus anak kecil yang kecanduan rokok, ada juga yang kecanduan makan obat nyamuk dan masih banyak kejadian ajaib lainnya. Sekarang ada anak kecil yang ketagihan untuk mamakan sabun.
Siapa yang menyangka kalau Muhamad Suhartono anak yang gres berumur tujuh tahun ini ternyata berbeda dari bocah sebayanya. Anak pasangan Muzaki dan Nurul Wasilah warga Pakal Pejuang III, Rukun Tetangga 05/Rukun Warga 05, Kecamatan Pakal, Surabaya, Jawa Timur, ini gemar sekali memakan sabun mandi.
Kebiasaan Anton (panggilan akrabnya) ini diketahui semenjak tahun 2008 lalu. Orangtua Anton pun tidak pernah menaruh curiga. Saat mereka mengetahui kebiasaan anaknya itu, orangtuanya sempat membawa Anton untuk menjalani terapi.
Sayangnya upaya itu sia-sia saja. Karena, sewaktu terbangun ketika malam, Anton selalu ingin makan sabun mandi. Dan Antonpun menjadi anak yang selalu ketagihan untuk memakan sabun.
Sumber : http://www.ibukitakartini.com
Gadis yang semestinya duduk di dingklik Sekolah Menengah Pertama ini, suka makan tanah dan ubin yang ada di sekitarnya. Kendati demikian, ia tak menawarkan gejala-gejala sakit akhir makan benda yang tak layak dikonsumsi itu.
Menurut ibunya, Ny Sumeh kebiasaan jelek anaknya terjadi semenjak usianya tujuh tahun. Awalnya dilakukan ketika Sri berada di rumah sendirian. Namun, usang kelamaan Sri tak takut makan tanah atau ubin di depan banyak orang. Bahkan, rumah yang terbuat dari anyaman bambu itu, lantainya yang disemen, terdapat belasan lubang, sebab dimakan oleh Sri.
Biasanya Sri mulai mencongkeli lantai rumahnya untuk dimakan ketika ia ditinggal pergi oleh orangtuanya untuk mencari rumput yang berjarak sekitar 10 kilometer dari rumahnya. Kebiasaan Sri makan tanah menyerupai halnya orang normal makan nasi.
“Kalau makan tanahnya tidak sedikit-sedikit. Lumayan banyak sebab cara makannya sama ketika anak minta makan nasi,” terang Sumeh kepada Surya.
Lebih jauh Sumeh yang sekarang sudah menjanda ini, menjelaskan, anak keduanya itu awalnya sehat menyerupai belum dewasa lainnya. Namun, semenjak kena panas tinggi ketika masih berusia dua tahun, anaknya yang dulu bisa memanggil bapak dan ibu, mendadak tidak bisa berbicara sepatah kata pun.
Namun demikian, ia masih bisa memahami setiap pembicaraan orang.
Seiring dengan hal itu, kebiasaan jelek makan tanah muncul. “Maunya, saya menghentikan anak saya makan tanah. Tetapi, apa boleh buat, saya tak bisa sebab tak mempunyai cukup biaya,” terang ibu yang bekerja sebagai buruh gembala kambing ini.
Kehidupan Sumeh memang sangat sederhana. Di rumah berdinding anyaman bambu yang penuh lubang, wanita ini hidup bersama anak pertamanya Panji, 21, dan Sri Wahyuni, 13.
Panji putus sekolah kelas empat SD. Setiap hari, Sumeh dan Panji selalu mencari rumput di hutan sebagai nafkah. “Kerjanya hanya ke hutan, kadang menanam kacang-kacangan, kadang merumput untuk memberi makan tujuh kambing milik orang di belakang rumah,” tuturnya.
Sumeh mengaku sudah ada yang menawari membantu mengobatkan Sri ke RSU Dr Soetomo Surabaya, namun ia keberatan. Alasannya, ia tak mempunyai biaya untuk hidup selama perawatan anaknya di rumah sakit. Selain itu, ia juga kebingungan bila harus di rumah sakit, sebab selama ini ia lebih mengenal hutan daripada kota. surya
Sumber : http://www.forumkami.com
Anak ini makan nyamuk dan serangga. UMURNYA sudah 7 tahun. Tetapi orangtuanya, pasangan Nuhari (44) dan Warsiah (42), warga Dusun Sambiroto Desa Jugo Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri, belum juga memasukkan Eringga ke sekolah. Mereka cemas melepas putra keempatnya itu sebab mempunyai kebiasaan super aneh.
Eringga suka memasukkan apa saja dalam mulutnya dan melahapnya menyerupai makanan. Ia pernah minum minyak kayu putih hingga oli bekas, makan sabun colek hingga bedak. Terakhir yang paling menciptakan keluarganya cemas, bocah pria dengan rambut keriting ini suka menangkap nyamuk dan serangga untuk dilahap.
Menurut ibunya, Eri, panggilan erat bocah itu, mengalami kebiasaan super ajaib itu semenjak dua tahun belakangan. Awalnya, bocah itu terlihat suka mengoleskan minyak kayu putih dan menaburkan bedak pada sekujur tubuhnya.
Warsiah dan sumai awalnya menganggap masuk akal hal itu. Pasangan ini setiap pagi meninggalkan Eri di rumah bersama kakak-kakaknya untuk menyambung hidup, menyadap getah pinus di lereng Gunung Willis.
Tetapi, tanpa setahu mereka kebiasaan jelek Eri makin menjadi-jadi. Bedak yang semula hanya ditaburkan di badan, dimakannya. Begitu juga minyak kayu putih diminumnya. Tidak hanya itu, si bocah rahasia terbiasa makan pasta gigi, hingga arang. Ia juga mulai suka memakan daging mentah.
Akibat kebiasaan jelek itu, suatu ketika Eri harus menjalani rawat inap di rumah sakit sebab keracunan. Entah yang dimakan apa. Begitu melihat anaknya mulai suka berburu nyamuk dan serangga untuk dimakan hidup-hidup, Warsiah tetapkan untuk tinggal di rumah demi menjaga Eri.
Kepala Puskesmas Mojo dr Iradat Sujono mengaku telah memberi atensi khusus terhadap Eri. “Kami telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri. Rumah sakit hasilnya menyediakan obat gratis yang setiap 10 hari sekali bisa diambil keluarga Er,” katanya.
Menurutnya, apa yang terjadi pada Eri merupakan gejala-gejala autisme semata. Obat yang diberikan kepada bocah ini hanya penenang, biar Eri tidak terlalu aktif. “Begitulah autis yang selalu asyik dengan diri dan dunianya sendiri,” kata menyerupai dilansir surya.
Sumber : http://surgaku.com